Posts

Naluri tidak pernah berbohong,

Image
  Foto ketika cucu Enek di Sydney Australia 2015  Naluri tidak pernah berbohong,  " kok ado nan ka kalian makan jo minum, rasoan langik-langik, kok ndak raso gali  lai, jan dimakan" itu salah satu pituah Enek Lakan samaso baliau hidup.  Pada saat ini, merupakan hari ke 4 setelah kami (suami istri) dinyatakan positif covid 19 hasil pemeriksaan Tim Covid 19 Unand Padang.  Pada saat itu, Kamis, 17 Februari 2021, kami pergi ke rumah sahabat untuk mencek pemasangan kabel audio untuk kegiatan senam. Setelah azan Ashar berkumandang, penulis memutuskan untuk segera shalat dan mengajak istri pulang ke rumah. lalu istri penulis menyarankan kalau menumpang shalat saja di rumah teman tersebut biar tidak terlambat. jarak dari rumah teman dengan pondok kami kira-kira 8 km.  lalu bisikan hati kaciak (naluri ) mengatakan bahwa jangan numpang shalat, nanti takut kenapa-kenapa khususnya Covid 19 Maklumlah kami menerapkan protokol ketat covid 19 di rumah dan kantor. Coba pembaca bayangkan, sebe
Image
Bukittinggi, 22 Februari 2021 Melihat foto Uci, mengingatkan penulis kepada sosok yang sangat peduli dengan cucunya. Uci yang akrab dipanggil Uci Subarang ini merupakan sosok wanita yang sangat sayang dan peduli kepada cucunya. Dipanggil Uci Subarang karena rumah bako kami (rumah Uci terletak di Subarang batang Aia Sungai Layah. untuk mencapai rumah bako, perlu melewati jalan mungkil Lambah lapau, dan menyeberangi sungai (tapi ado jambatannyo) yang punya atap (kehebatan urang Sungai Layah (jembatan saja diberi atap). tujuannya adalah untuk berlindung bagi pelintas dikala hujan atau terik atau sekedar melepas lelah. dari jembatan baatok tersebut sudah kelihatan rumah bako yang panjang (mungkin sekitar 25 meter dengan lebar sekitar 7 meter. Sungguh rumah yang dibangun oleh Enek Lakan yang cukup besar saat itu. di rumah ini kami bisa berlari-lari dari pangka (dapur) ke Ujung (letak kursi tamu). Kami pernah berkejar-kejaran di rumah ini bersama Bang Edy (cucu Sulung, saya sendiri Masri dan
Image
 Guguak, Kampuang Tangah Februari 2021             Mendengar nama Lakan (almarhum) mengingatkan kami pada satu sosok yang teguh dalam  pendirian, disiplin, disegani, penuh tanggung jawab dan penyayang sama anak cucu          Lakan (almarhum) berasal dari pasukuan Caniago Guguak dibawah payuang panji Datuak Bagindo. Menjadi urang sumando Datuak Rajo Bagindo pasukuan Piliang Sungai Layah Kampuang Tangah Salareh Aia Agam. Mempunyai 5 orang anak yaitu Bukhari (almarhum) yang akrab dipanggil Uniang Kari, Yasir (almarhum) yang akrab dipanggil uniang Bulin, Syaniar, Nurcaya (almarhum) yang biasa dipanggil tek Caya, dan Pak Tamar. Semuanya dikarunia anak dan cucu. mereka sukses dibidang masing-masing.           Menurut penuturan beberapa orang yang telah sepuh, Sebagai seorang tokoh masyarakat pada masanya, Lakan (almarhum) mempunyai beberapa kepiawaian dalam berkomunikasi dengan beberapa tokoh masyarakat sehingga pernah membawa tugas sebagai di pasukuan Caniago di Guguak. hal ini berarti bahw